tentang aku

Foto saya
aku hanyalah seorang anak desa yg cukup beruntung dapat mengenyam pendidikan yg tergolong lumayan di kota, banyak yg masih ingin aku temukan dlm hidupku, hal yg ingin aku capai jg tidak sedikit krn nikmat Allah begitu sangat luasnya untuk terus kita gali. jiwa & semangat enterpreuneur adl mutlak untuk mendorong timbulnya rasa syukur yg dalam padaNya karena zuhud berarti memiliki kelebihan harta namun sanggup memanfaatkan untuk dirinya seperlunya saja.

Kamis, 29 Oktober 2009

Lebih dari 17 tahun bank syariah hadir di Indonesia, namun sampai saat ini masih ada saja orang yang ragu-ragu terhadap perbankan yang beroperasi secara halal dan sesuai dengan syariat Islam itu.
Tidak demikian halnya dengan Drs.Agustianto,MAg. Pria Kelahiran Tanjung Balai Sumatera Utara, 17 Agustus 1967 itu tidak pernah bimbang sedikitpun terhadap kebenaran dan keunggulan bank syariah. Bahkan, mahasiswa Program Doktor Ekonomi Islam UIN Jakarta itu sudah mensosialisasikan pentingnya bank syariah sebelum Bank Muamalat, yang merupakan Bank Syariah pertama di Indonesia, hadir. “Tahun 1992, saya mengajar mata kuliah Fikih Muamalat III di IAIN-SU. Ketika itu saya mulai merintis dakwah mengenai pentingnya bank syariah, walaupun saat itu lembaganya (yaitu Bank Muamalat,red) masih dalam angan-angan.” Kata Agustianto.
Ia tidak pernah lelah, mendakwahkan pentingnya ekonomi syariah dan bank syariah. Dia mengajar di beberapa Universitas, Seperti IAIN Sumatra Utara dan Fakultas Ekkonomi Universitas Islam Sumatra Utara yang merupakan Universitas tertua di Sumatra Utara, serta Fakultas Ekonomi Universiats Al-Azhar Medan. Selain itu, melalui berbagai forum seminar, pengajian, talk show, hari-hari besar Islam, tulisan di media massa, khotbah jum’at maupun buku, ia selalu mengedepankan keunggulan-keunggulan ekonomi syariah maupun bank syariah.
Awalnya, kiprah Agustianto lebih banyak di Pulau Sumatera. Kini sejak tahun 2004, jejak perjuangannya sudah sampai keluar sumatera, terakhir Ibu Kota Jakarta. “Saya aktif memberikan seminar, workshop dan ceramah ekonomi dan bank Islam khususnya di Sumatera (Sumut, Aceh, Riau), terutama sejak 1997-2004. Kini saya aktif berdakwah di seluruh wilayah Indonesia.” Ujar Sekjen Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) dan Dosen Ekonomi Islam beberapa Pascasarjana di Jakarta..
Mengapa Agustianto sangat gencar menyosialisasikan ekonomi syariah, khususnya bank syariah? Hal itu kata dia, didorong oleh keprihatinannya melihat masyarakat Indonesia. “Saya melihat ada kepincangan yang luar biasa dalam masyarakat muslim kita, antara pemahaman atau pengetahuan dan praktik muamalat Islam. Padahal begitu banyak Ayat Al-Qur’an maupun hadist Nabi yang menyuruh kita agar menguasai ekonomi atau perdagangan. Tanpa menguasai ekonomi kita akan ketinggalan. Dan itu terbukti, sampai sekarang umat Islam masih dijajah oleh umat lain karena kita tidak menguasai perekonomian,” tegasnya
Agus tak hanya sekedar bicara. Ketika Bank Muamalt hadir di Medan tahun 2000. dia langsung menjadi nasabah. ”Sehari setelah Bank Muamalat cabang Medan beroperasi, saya langsung mendaftarkan diri sebagai nasabah, tepatnya 17 April 2000,” tuturnya. Tak berlebihan kalau dikatakan Agustianto sebagai mujahid ekonomi syraiah, khusunya bank syariah. Dia tidak hanya berbekal semangat belaka dalam memperjuangkan ekonomi syariah. Dia mendirikan lembaga yang bernama Forum Kajian Ekonomi dan Bank Islam (FKEBI) yang berdiri tahun 1990.
Melalui lembaga inilah, antara lain, dia menyuarakan urgeni ekonomi syariah. Kajian-kajian yang dilakukanya kemudian disebarluaskan melaului masyarakat kampus, ormas-ormas Islam, jamaah pengajian, terutama ustadz-ustadz yang belum menguasai ekonomi syariah maupun perbankan syariah. ”Banyak sekali Ustadz kita yang belum memahami ekonomi syariah maupun bank Islam. Padahal mereka amat memerlukan bekal tersebut agar bisa berdakwah kepada umat Muslim. Disinilah arti penting menyosialisasikan ekonomi syariah dan perbankan syariah kepada para Ustadz,” paparnya.
Gebrakan yang dilakukannya antara lain menggelar acara Gerakan Ekonomi Syariah di Medan, Sumatra Utara, tahun 2002, 2003, dan 2004. ” ini adalah acara yang spektakuler dan gaungnya Nasional,” kata Agustianto, yang menjabat Sekretaris Umum Pencanangan (GES) Gerakan Ekonomi Syariah Sumut, sejak 2002 sampai sekarang.
Pria yang pernah menjadi Advisor Bank Muamalat Regional Sumbagut (Aceh,Riau,Sumbar, dan Sumut) itu juga rajin berdakwah lewat pena. Dia menulis artikel di bernagai media massa. ” Sampai Saat ini sudah lebih 300 artikel tentang ekonomi dan bank Islam yang saya tulis dan dimuat di media massa,” katanya.
Tak hanya itu, Agustianto juga menulis buku. Hingga saat ini sudah ada beberapa judul yang diterbitkan, antara lain Percikan Ekonomi Islam (2002), Wakaf Produktif: Pemberdayaan Ekonomi Ummat (2002), dan Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam dalam buku Prospek Bank Syariah pada Millenium Ketiga. Selain itu, Membumikan Ekonomi Syariah (dalam percetakan), dan Geliat Ekonomi Islam Kontemporer (dalam percetakan).
Tantangan kedepan ekonomi syariah, khususnya perbankan syariah adalah menyiapkan Sumber Daya Insani (SDI) yang berkwalitas. ”Perbankan syariah sangat membutuhkan SDI yang matang dan bermutu, bukan karbitan. Sampai saat ini, lembaga yang menghasilkan SDI perbankan syariah masih terbatas. Ini tantangan kita,” katanya.
Perbankan syariah, ujar Agustianto, amat membutuhkan para manajer yang mampu mengelola SDI dengan sebaik mungkin. ” Manajer tersebut tidak hanya sekedar paham Ilmu pengetahuan, tapi juga memahami ruh spiritualitas. Tepatnya manajemen spiritual. Manajer yang menguasai manajemen spiritual akan mampu membawa lembaga dan orang-orang yang dipimpinnya menuju tangga kesuksesan, tidak di dunia tapi juga di akhirat,” tandasnya.
Penelitian diberbagai negara menunjukkan pentingnya manajemen spiritual. ”CEO masa depan adalah yang paling tinggi tingkat spiritualitasnya,” tegas Agustianto.

Aktivitas Ekonomi Syariah

Agustianto, sejak masa kuliah di S1 Fakultas Syariah IAIN-SU, sudah dikenal unggul dalam bidang ilmu-ilmu syariah, karena sejak usia 6 tahun sampai tammat Madrasah Aliyah beliau menekuni dan mendalami ilmu-ilmu syariah dan bahasa Arab dengan baik. Karena itu setiap wisuda beliau mendapat anugerah wisudawan terbaik dengan predikat summa cumlaude. Berdasarkan keahlian Agustianto di bidang ilmu-ilmu syariah dan ekonomi, maka wajar sekali apabila banyak civitas akademika menyebutnya sebagai mujtahid muda yang handal. Karena itu pula, ketika hijrah ke Jakarta, hampir seluruh Program Pascasarjana Ekonomi Islam di Jakarta memintanya mengajar ekonomi syariah di bidang ushul fiqh ekonomi, qawaid fiqh ekonomi, fiqh muamalah perbankan dan keuangan, ayat-ayat dan hadits ekonomi, dan sebagainya. Tempat beliau mengembangkan ilmunya antara lain, Pascasarjana PSTTI UI Kekhususan Ekonomi Keuangan Islam, Pascasarjana Islamic Economics and Finance Univ.Trisakti, Pascasarjana Manajemen Perbankan dan Keuangan Islam Univ.Paramadina, Pascasarjana Ekonomi Islam Univ.Az-Zahra, Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Prof.Dr.HAMKA Jurusan Perbankan Syariah, dsb.
Beliau juga dipercaya sebagai advisor Bank Muamalat bidang pembinaan sumberdaya insani dan Dewan Pengawas Syariah di sejumlah lembaga keuangan Syariah di tanah air. Sejak tahun 2005 beliau dipercaya menjadi Sekjen DPP Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia.(IAEI).Beliau juga aktif memberikan seminar, workshop, simposium, lokakarya, training dan berbagai diskusi ilmiah mengenai ekonomi Islam. Beliau juga adalah pakar yang produktif menulis di media massa, saat ini lebih dari 400an tulisan artikel dan makalah beliau yang menghiasai media massa, surat kabat, majalah, jurnal, website dan sebagainya. Kalau anda menulis di google kalimat ”ekonomi syariah agustianto” atau ”ekonomi Islam agustianto”, maka akan muncul ribuan nama dan tulisan beliau. Berdasarkan kiprah dan kompetensi atau kepakaran beliau di bidang ilmu-ilmu syariah dan ekonomi syariah, maka tepatlah jika kami dari orang-orang kampus selalu menyebut beliau sebagai Mujtahid Muda Ekonomi Syariah, yang diperlukan bangsa Indonesia, khususnya Masyarakat Ekonomi Syariah di Indonesia.
Saat ini bangsa Indonesia, masih sangat langka menemukan sosok intelektual yang integratif. Banyak pakar ekonomi Islam, tetapi tidak memiliki kriteria sebagai ulama, dan banyak pula ulama yang mahir ilmu syariah tetapi tidak ahli dalam keuangan perbankan. Untuk melahirkan itulah Agustianto melalui organisasi IAEI menggerakkan Perguruan Tinggi dan lembaga Pendidikan di Indonesia untuk melahirkan para intelektual yang komprehensif dan integratif, yaitu menguasai ilmu-ilmu syariah dengan baik (tentunya ilmu alat bahasa Arab yang mendalam) dan juga menguasai ilmu ekonomi dan keuangan. Sekian.

Artikel ini dikutip dari buku “99 Kesaksian The Celestial Management”, Jakarta, Penerbit Embun Publishing, 2008, hlm. 492 – 496.

Buku ini merupakan kumpulan tulisan yang pernah dimuat di harian Republika)

Sabtu, 26 September 2009

Titipan kalam Ilahi

"Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama." (QS. Fathir: 28)


“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran : 102)


"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai. Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadikan kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara." (QS. Ali Imran: 103)


"Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan ummat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran 104)


"Dan orang-orang yang beriman, laki-laki , dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah yang munkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah: 71)


"Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS At-taubah: 71)


“Kamu adalah ummat yang terbaik yang dikeluarkan bagi manusia yang menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah kepada yang mungkar ." (QS Ali Imran: 110)


"Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-An’am: 153)


"Dan tidaklah Kami utus engkau (Muhammad) kecuali menjadi rahmat bagi sekalian alam." (QS AlAnbiya': 107)

Ulama itu adalah pewaris para nabi (Hadits Riwayat Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Ibn Majah)

Sabtu, 19 September 2009

met idul fitri


Dapatkan Mesej Bergambar di Sini

Kamis, 17 September 2009

Selamat HR Idul Fitri 1430H



Sejalan dengan berlalunya Ramadhan tahun ini
Kemenangan akan kita gapai
Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa
Dalam kesempatan hidup ada keluasan ilmu
Hidup ini indah jika segala karena ALLAH SWT
Kami sekeluarga menghaturkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
Taqobalallahu minna wa minkum
Mohon maaf lahir dan bathin

Minggu, 13 September 2009

sebagian dari keseharianku



sebagian dari kebiasaan yang aku kerjakan di tempat kerjaku, kadang melelahkan dengan setumpuk tugas yang harus aku kerjakan, kadang membosankan dengan segudang masalah yang harus aku hadapi.
seringkali aku bosan, tapi aku sadar diri betapa besar jasa yang telah teman2 kerjaku berikan untukku, seringkali hal ini pula yang justru membangkitkan semangatku untuk memberikan yang terbaik untuk mereka, agar kelak bila aku harus pergi meninggalkan mereka, yang ada hanya kesan dan kenangan indah yang mereka ingat tentang aku, karena bila saat itu tiba tiada lain dan tiada bukan, yang akan mereka miliki dari aku hanyalah kenangan; semoga hanya kenangan indah yang ada bersamaku...
seringkali pula saat2 aku dilapangan begini merupakan hawa segar yang menyejukkan saat aku merasakan penat, benar2 penat dengan segala persoalan yang timbul dalam lingkungan kerja.
gesekan2 dengan rekan kerja, tekanan2 dari beberapa pihak.
namun, satu hal... "I just want to present the best gift that I could give to my office; to my friends, to the people that surround of me..."

Sesaat lagi kau akan mengetahui perbedaan yang halus antara bergandengan tangan dan merantai jiwa, dan kau akan mengetahui bahwa cinta bukan berarti sandaran dan teman bukan berarti rasa aman, dan kau akan mulai mengetahui bahwa ciuman bukanlah kontrak dan hadiah bukanlah janji,dan kau akan mulai menerima kekalahan dengan kepala tegak dan mata terbuka, dengan kebesaran hati seorang dewasa, bukan dengan kemurungan anak-anak, dan kau akan belajar membangun semua jalanmu hari ini karena jalan esok terlalu tak pasti untuk rencana.
Sesaat lagi kau akan mengetahui bahwa sinar matahari bisa membakar kalau kau menerimanya terlalu banyak. Karena itu tanamilah kebunmu sendiri dan hiasilah jiwamu sendiri, daripada menunggu seseorang memberimu bunga.
Dan kau akan tahu bahwa kau sungguh-sungguh dapat memikul beban . . .
Bahwa kau benar-benar kuat, dan kau benar-benar berharga....

mift's smile

Mift

Harta Dalam Gunung yang Menghilang

Inilah kisah yang diceritakan oleh seorang guru kepada murid-muridnya untuk menunjukkan kerugian yang dapat diakibatkan oleh keterikatan akan satu hal yang sepele, dalam diri orang-orang yang telah kaya dalam rahmat hidup batin:

Pada suatu ketika seorang desa berjalan melewati sebuah gua di pegunungan, persis pada waktu gua itu menampakkan salah satu dari keajaiban-keajaiban yang jarang tampak, kepada semua orang yang ingin memperkaya diri mereka dengan harta yang ada didalamnya. Ia masuk ke dalamnya dan melihat gunung emas dan batu-batu berharga. Dengan tergesa-gesa ia memasukkannya kedalam kantung yang ada di punggung keledainya, karena ia tahu dari legenda bahwa gua itu hanya terbuka dalam jangka waktu yang sangat terbatas. Maka harta itu harus diambil dengan tergesa-gesa. Keledai itu penuh muatan dan ia kembali dengan kegembiraan besar karena nasibnya yang begitu baik. Ketika itu ia ingat bahwa tongkatnya ketinggalan di gua. Ia kembali dan cepat masuk ke dalam gua. Tibalah waktu bagi gua untuk menghilang dan dengan demikian orang itu hilang bersama gua itu tanpa pernah muncul lagi.

Sesudah menunggunya satu atau dua tahun, orang-orang desa menjual harta yang mereka temukan diatas keledai dan memperoleh keberuntungan dari nasib baik orang yang malang itu.

Kalau burung pipit membuat sarangnya di hutan. Sarang itu menempati sebuah ranting. Kalau rusa memuaskan dahaganya di sunga Ia minum tidak lebih daripada yang dapat ditampung oleh perutnya. Kita mengumpulkan barang karena hati kita kosong.